Kalapas Pekanbaru Pimpinan Sidang Pra Nikah Petugas Lapas Pekanbaru

Cakaprakyat.com, PEKANBARU - Hari ini, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru kembali menggelar Sidang Pranikah terhadap satu orang petugas beserta pasangannya, acara digelar ditempat ruangan Sekretariat WBBM Lapas Kelas IIA Pekanbaru, dihari Rabu, tanggal (09/04/2025).
Sidang Pranikah tersebut, diikuti oleh Dodi Adi Chandra Anak Ampun & Irma Yana Manik.
Pernikahan adalah bersatunya dua insan yang berlainan gender yaitu laki laki dan perempuan yang menjalin satu ikatan janji dengan perjanjian atau akad. Sejatinya pernikahan merupakan salah satu proses perjalanan hidup yang sakral bagi setiap insan manusia.
Dimulai dengan sepatah dua patah kata dari masing-masing pasangan, yang merupakan salah satu bentuk perkenalan pasangan kepada instansi Lapas Kelas IIA Pekanbaru. Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian arahan dan pesan oleh Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Erwin Fransiskus Simangunsong, serta beberapa orang pejabat struktural. Dalam arahannya Erwin menyampaikan terkait sangat mendalamnya arti pernikahan.
“Sejatinya setiap petugas yang akan melangsungkan pernikahan otomatis merupakan bagian dari keluarga besar Lapas Pekanbaru, tentunya kebahagian milik bersama. Sebentar lagi kalian akan mengikat janji dan menuju pada jenjang kehidupan berbeda saat ini. Ketika anda sudah menyatakan akad nikah, berarti anda sudah membuat janji dengan calon istri anda. Tepati, dan jalani janji itu dengan sebaik-baiknya,” pesan Erwin.
Erwin juga menambahkan terkait pentingnya peran seorang istri mengetahui tugas suaminya, apalagi suaminya tersebut bekerja di Lapas yang merupakan objek vital. Maka dari itu Kalapas menginginkan setiap istri mengetahui, bahwa jam kerja suaminya bukan hanya waktu yang telah ditetapkan, melainkan terdapat waktu yang insidentil, mengharuskan suami sebagai Petugas Pemasyarakatan untuk menjalankan tugasnya.
Setelah sah menjadi pasangan Petugas Pemasyarakatan, otomatis setiap istri Petugas Pemasyarakatan wajib mengikuti kegiatan Dharma Wanita di Lapas Kelas IIA Pekanbaru. Kegiatan ditutup, dengan penyerahan tanaman yang merupakan simbol kasih sayang dari setiap pasangan, dan harus terus disiram agar menjadi subur. Disitu terkandung makna, bahwa sebuah hubungan harus terus dirawat dan dijaga agar menjadi langgeng.