Saling Jadi Tersangka, Kuasa Hukum Selebgram Pekanbaru Cut Salsa Ungkap Fakta Baru

Jan 8, 2025 - 17:21
Saling Jadi Tersangka, Kuasa Hukum Selebgram Pekanbaru Cut Salsa Ungkap Fakta Baru
Foto: Selebgram Pekanbaru, Cut Salsa saat sebelumnya mengikuti proses hukum.

CakapRakyat.com, Pekanbaru – Selebgram asal Pekanbaru, Salsabila Arwani atau yang dikenal sebagai Cut Salsa (21), mengungkap fakta baru terkait insiden perkelahian dengan AHM (18), yang menyebabkan keduanya saling melapor ke polisi hingga berstatus tersangka. Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu, 13 Desember 2023, di salah satu pusat perbelanjaan di Jalan Soekarno-Hatta, Pekanbaru.  

Dalam konferensi pers yang digelar Rabu (8/1/2025), kuasa hukum Cut Salsa, Daud Pasaribu SH, menjelaskan bahwa AHM adalah pihak yang pertama kali melakukan serangan fisik terhadap kliennya. Menurut Daud, Cut Salsa hanyalah korban yang membela diri dari tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh AHM, yang saat kejadian masih berusia 17 tahun.  

Daud memaparkan bahwa insiden bermula ketika Cut Salsa sedang berbelanja bersama ibunya. Ketika hendak membawa makanan dan minuman ke kursi tempat ibunya duduk, AHM tiba-tiba menyiramkan sebotol air ke kepala Cut Salsa, membuatnya basah kuyup. Salsa, yang merasa keberatan, membalas serangan tersebut hingga terjadi perkelahian yang menyebabkan luka cakaran di leher, jari, dan goresan di perutnya.  

Atas peristiwa ini, Cut Salsa melaporkan AHM ke Polresta Pekanbaru dengan nomor laporan STTLP/856/XII/SPKT/POLRESTA PEKANBARU/POLDA RIAU pada 24 Desember 2023. Salsa juga melakukan visum untuk mendukung laporannya.  

Tidak hanya itu, AHM diduga mendapat bantuan dari seorang pria berinisial R, yang disebut mendorong Salsa hingga terjatuh dan mengalami cedera di pinggang dan paha. 

Status Hukum AHM dan Proses Restorative Justice yang Gagal 

Saat kejadian, AHM masih berstatus anak di bawah umur, yakni 17 tahun 11 bulan. Namun, sejak 31 Januari 2024, AHM telah berusia 18 tahun. Menurut Daud, berdasarkan hukum, AHM kini sudah cukup umur dan layak untuk ditahan sebagai tersangka.  

Polisi sempat berupaya melakukan mediasi antara kedua belah pihak melalui proses restorative justice. Namun, tiga kali mediasi gagal karena AHM tidak hadir dalam pertemuan tersebut.  

AHM juga melaporkan Cut Salsa dengan tuduhan penganiayaan anak di bawah umur. Menanggapi hal ini, Daud menyatakan bahwa kliennya tidak menyadari usia AHM saat membalas serangan tersebut. Menurutnya, perilaku AHM sehari-hari menunjukkan kedewasaan yang tidak mencerminkan seorang anak.  

“Kami menjelaskan, klien kami membela diri tanpa motif apa pun. Salsa hanya mempertahankan diri secara fisik dan mental dari serangan AHM,” ujar Daud.  

Daud menegaskan bahwa publik mendukung Salsa. Netizen bahkan telah merekam dan menyebarkan jejak digital yang menunjukkan perilaku AHM yang dinilai tidak sesuai dengan kategorisasi anak di bawah umur.  

Sementara itu, Daud mengecam tindakan pihak-pihak tertentu, termasuk oknum lembaga bantuan hukum, yang disebut menyebarkan berita fitnah dan mencemarkan nama baik kliennya. Ia menyebut, pihaknya tidak akan segan mengambil langkah hukum terhadap mereka yang melakukan framing negatif terhadap Cut Salsa.   

Kuasa hukum Salsa meminta agar pihak kepolisian segera menyelesaikan proses penyidikan terhadap AHM dan menahan tersangka, mengingat usianya yang telah dewasa. Mereka juga mendesak agar pria berinisial R ditetapkan sebagai tersangka karena diduga turut membantu aksi kekerasan terhadap Salsa. (Red_